Yoga Palwaguna mengatasi ketakutannya tidak memahami narasi pameran dengan sebuah permainan sederhana. Ia mengaitkan hal-hal yang dilihatnya di galeri seni dengan memori dan benda yang familiar baginya. Dalam pameran ‘Para Sekutu yang Tidak Bisa Berkata Tidak’, karya Rustamadji yang berjudul Pohon Nangka mengingatkannya pada pohon milik neneknya. Deretan perempuan dalam patung Solidaritas III karya Dolorosa Sinaga ia kaitkan dengan kolega-kolega perempuannya di pabrik tekstil. Berkat permainan ciptaannya, ia merasa terhubung dengan galeri dan isinya—yang kini tak lagi terasa asing.